Selasa, 05 Mei 2020

.

sedih melihat mereka yang bertahan, mencoba memilih antara tuhan atau kekasihnya. bertanya - tanya apakah pantas meninggalkan tuhan demi dia ataukah kuat meninggalkan dia demi sang pencipta? bahkan yang tak mengalaminya pun tau rasanya. wajar bukan kalau semua orang mengerti? lalu bagaimana kita? sesulit mereka kah hubungan kita? atau bahkan lebih sulit? kita bahkan memiliki satu keyakinan yang sama. lantas mengapa jika aku terlahir disini dan kau disana? lantas mengapa jika kau terlahir dengan nama belakang dan aku tidak? aku tak bisa membeli asalmu dan kau tak bisa membuang asal ku. karna asalku, kita tak bisa bersanding. karna darahku, aku tak bisa memiliki keturunanmu. sesulit itu kah meluluhkan keluargamu? karna perbedaan ini aku harus rela melihatmu mundur? kita berbeda budaya, bukan keyakinan. jika ada dari mereka yang bisa meninggakan keyakinannya demi kekasihnya. tolong jelaskan bagaimana caraku memiliki budaya sepertimu. ketika belajar saja tidak cukup, melainkan karena kita terlahir di entik yang berbeda.

22 Juli 2016

Selasa, 08 Maret 2011

panggung sandiwara

aku tak tahu apa yang inginku katakan, aku hanya dapat terus terdiam dan terisak sejenak di sela jarum detik yang terus benrdendang, ingin rasanya ku mencaci dan memaki semua yang telah lalu, menampar dan menusuk semua yang telah berakhir, berlari dan menarik semua yang telah pergi meninggalkan ku. jahat! mengapa kalian tega menyiksaku perlahan, menyayat hatiku dengan kata mu, menikam nya dengan sikapmu, tak pernahkah kau berpikir dan bertanya betapa sedih dan sakitnya aku menahan segala rasa yang di iringi tetes air. andai kalian memberiku pilihan, aku lebih memilih tamparan tanganmu, tikaman belatih mu, ataupun peluru dari handgun mu. mungkin aku hanya akan berlari menghindar dan menjerit sesaat dalam sekakitan. namun setelahnya aku tewas, dan kalian berhasil melenyapkanku, tanpa perlu menyiksa batin ku, atau merusak kejiwaan ku. skenario pun berakhir, lensa kamera pun ditutup, senja datang dan menjemput kehangatan sang surya. panggung sandiwara pun... berakhir

Senin, 01 November 2010

hadapi semua dengan :)

saya tau apa yang anda rasakan, merasakan apa yang paling ditakutkan, itu sakit loh rasanya. sakit? hm.. yaa memang sudah bukan sedih lagi namanya. sedih yang sudah melampaui batas , kecewa yang sudah berlebihan , hingga memicu amarah mungkin. semua jadi rasa sakit yang berlebihan juga (tentunya). saya tau betapa sesaknya hati anda saat pertama kali mendengar berita mengecewakan itu. layaknya seorang anak yang jatuh dan menangis penuh isak, sulit mengungkapkan dengan kata kata, bahwa seberapa tersentak dan sakit nya hati anda saat mengetahuinya. membuat jantung anda terasa lemas, dan tak bisa memompa darah ke seluruh tubuh. mungkin terlintas di benak anda untuk mengulang waktu yang ada, agar semua yang terjadi tak akan seperti ini. mungkin pula terlintas di benak anda, untuk mengakhiri hidup anda saat itu juga, namun saya yakin anda pasti berpikir kalau itu adalah hiperbola. tapi sejujurnya. memang itu lah yang terjadi. bunyi yang merambat ke telinga, terrangsang oleh syaraf, di rasakan oleh hati, dan... mengeluarkan buih air yang tergenang di kelopak mata anda. baiklah, itu adalah hal yang wajar dilakukan banyak orang ketika merasakan kekecewaan yang teramat sangat. sekarang, hapus buih air yang menetes di wajah anda, tarik nafas yang dalam dan buka mata anda, terus lihat kedepan dan terus lah mengangkat wajah anda. semua yang lalu biar lah berlalu, masih banyak hari hari kedepan yang menanti anda dengan senyum, awali bangun mu dengan senyum, maka akhiri pula tidur mu dengan senyum hangat. karena hanya dengan senyum, anda bisa merasa lebih baik, lebih dari yang anda harapkan :)

06:11 - 06:35 1november2010

Jumat, 02 Juli 2010

saya akui

tau kah anda? bahwa saya kini begitu senang bila dekat dengannya, yaa saya jujur dan saya mengakui itu. saya senang, saya nyaman dan saya tertawa bila bersama nya. walau terkadang saya bingung topik apa yang harus di bicarakan, saya tetap senang, saya tetap ingin berada disana, berada di dekatnya nya, dan terus di dekatnya. walaupun berlebihan, itulah faktanya. hhh.. kali ini saya terperangkap dalam kondisi tak ingin lepas darinya. suatu kondisi yang sangat tak saya inginkan, suatu kondisi yang begitu membahagiakan, namun (mungkin) berakhir kesedihan. kesedihan yang pernah saya rasakan, dan benar benar menyakitkan. sungguh, saya tak ingin hal itu kembali terjadi, saya tak berharap hati ini kembali terluka oleh akhir dari kondisi ini. saya takut, jikalau suatu hari nanti sebuah kata "sayang" terlintas jelas di pikiran saya. dan sungguh untuk yang kesekian kalinya, saya amat sangat tak berharap menyayanginya, saya tak pernah berharap agar kami selalu bersama, untuk tertawa, untuk bercanda dan apapun itu, yang membuat saya begitu nyaman. hhh.. namun saya kembali mengakui, saya begitu nyaman dan benar benar tak ingin lepas darinya, atau mungkin lebih mudah bila perjelas, bahwa saya, terlanjur menyayanginya

Kamis, 01 Juli 2010

mel

dear reader. gua ga pernah ngerasa dia jahat walaupun dia lupa sama gua, walaupun dia manfaatin gua, walaupun dia ga ngerti apa yang gua maksut, walau dia ga pernah mau ngabulin permintaan gua, walaupun tindakan jahat yang dia lakuin, gua tetap ada di belakangnya, tetap beri dukungan spesial, tetap menganggap nya teman yang pernah ada dan akan selalu ada di hati gua. sumpah, susah buat diungkapin dengan kata kata, tapi nyatanya sampai saat ini dan kapan pun, amalya fitria tjaja akan selalu ada di hati gua

Selasa, 29 Juni 2010

sang air

air mata yang terus memaksa keluar,
tak terbendung saat dirinya melintas di angan.
terlintas di angan dengan hangatnya,
dan memanggil dengan senyuman.
hanya tersenyum dan tersenyum,
tak bergerak,
tak berkata.
perlahan menjauh dan menghilang.
menjauh bersama air bening yang jatuh,
menghilang saat ku berlari dan mengejar.
menghilang, pergi dan lenyap dari pandangan.
meninggalkan ku sendiri,
bersama sang air yang terus menetes dan terjatuh.
kini aku tersesat di dalam angan angan dirinya.
yang datang dan pergi menghilang ketika kuhampiri
yang datang membawa sang air,
agar sang air menemaniku didalam kebingungan

Senin, 28 Juni 2010

belajar

"tugas kamu cuma belajar! ga usah urusin yang lain, yang penting belajar!"

belajar yaa? kalo di lihat dari perkembangan anak jaman sekarang sih yaa, anak mana sih yang suka kalo belajar terus terusan? faktanya, semakin banyak anak anak indonesia atau bahkan seluruh dunia yang membenci para orang tua nya karena terus menerus disuruh belajar. nilai jelek dikit, fasilitas di cabut, nilai udah bagus, masih tetep di anggap kurang. sadar ga sih hai kalian para orang tua? cara yang kalian anggap benar itu adalah hal yang salah besar. ga semua waktu yang seorang anak miliki harus di habiskan dengan belajar, mereka butuh waktu untuk refleksing. justru anak anak yang jarang di tuntut untuk belajar lah yang memiliki nilai tinggi dan sebaliknya, mereka yang begitu di tuntut lah yang mulai memberontak dan menjadi liar.
menurut pendapat saya sih, hidup memang harus di habiskan dengan belajar dan belajar. bukan semua nya belajar akademik yaa, penting sih memang, namun yang harus terus di pelajari ialah belajar sabar, belajar mengerti belajar menerima belajar menghibur, dan mungkin belajar gila. belajar sabar untuk menghadapi semua masalah, belajar sabar menunggu suatu hal, belajar sabar hidup di dunia, belajar mengerti situasi yang ada, belajar mengerti orang yang kita sayang, belajar mengerti keadaan, belajar mengerti hidup. belajar menerima diri sendiri, belajar menerima perintah atasan, belajar menghibur diri sendiri dalam kesepian, belajar menghibur kerabat dalam suasana duka, hingga belajar gila yang entah tak mungkin saya ungkapkan. liatkan? terlalu banyak hal yang harus di pelajari di dunia mulai dari belajar menerima, berlanjut terima kasih hingga belajar mengembalikan. belajar dari mulai tersenyum hingga menangis. hidup isinya emang cuma belajar. ga lebih, ga kurang. setelahnya baru praktek hehe :)

kehilangan

hhh.. sejujurnya, saya bingung harus berkata apa, apa yang harus saya ungkapkan, dan apa yang harus saya torehkan di tulisan ini. yang saya tahu saya hanya sedang merasa tersentak, tersentak karena kehilangan apa yang bukan milik saya (lagi). lagi ? kasihan juga yaa saya, terus kehilangan sesuatu yang padahal tak pernah saya miliki. bukan kehilangan sih memang. tapi karena keputus asa an saya yang mendramatisir yang membuat hal yang saya ingin benar benar hilang dari genggaman, hilang dari pandangan, dan hilang dari pikiran saya. yang nyata nya memang tak pernah saya genggam, tak pernah saya pandang,namun terus memenuhi syaraf pikir saya. hmm.. hahaha... hanya tertawa dan tersenyum yang bisa saya lakukan setiap mengingat semua hal tentang itu. sedih sih terkadang, namun saya sadar apa yang hilang dan pergi meninggalkan saya, suatu hari nanti akan kembali dan membawa senyum ceria raut wajah yang sejenak hilang tanpa jejak.
hmm... tapi yang saat ini baru saja meninggalkan saya, entah benar benar pergi atau hanya, hhh... sungguh jujur benar tidak bohong kenyataannya dan kata kata yang termaksut hiperbola lainnya. saya amat sangat bingung. karena apa yang saya ingin, telah datang perlahan demi perlahan san saya sambut hangat rentangan tangan yang siap memeluk dengan senyum indah seorang gadis yang tiba tiba saja semua berubah menjadi raut kekecewaan, saat hal itu datang dan pamit. pamit? yaaah, pamit. pergi hilang dan meninggalkan saya dalam kesendirian lagi.

Kamis, 24 Juni 2010

awan hitam

25-06-2010 09:45 - 9:50

pagi ini cerah, matahari begitu mencolok diantara para awan putih yang terus tertiup angin. tanpa ada awan hitam yang muram. kemana awan hitam yang selalu hadir di pagi pagi kemarin? yang membuat jalan penuh air dan lumpur. oh yaa, awan hitamnya berada di dalam diri saya, menghalangi sinar mentari yang membahagiakan, serta mendatangkan begitu banyak pertanyaan pertanyaan besar. ada apa? saya terperangkap dalam awan hitam itu lagi. terperangkap dalam kegelapan tanpa arah serta tanpa pembimbing, yang bisa menuntun saya ke tempat penuh cahaya mentari yang menyilaukan. hhh... saya tidak tahu berada di mana, entah di dalam dunia gelap tanpa cahaya, atau dunia hangat penuh cahaya yang tertutup selimut sang awan hitam. mentari itu lama tak datang dan menghampiri saya, lama tak jumpa dan bercerita dengan saya. karena mentari itu telah pergi meninggal kan saya, meninggalkan saya di sudut gelap yang tak terjangkau oleh nya. dan entah kapan akan kembali. sore nanti, esok nanti, atau tak akan pernah kembali

Selasa, 22 Juni 2010

saya ini remaja

saya ini remaja, tapi saya masih bingung dengan sikap remaja ini sendiri. seorang remaja yang masih sering dipanggil ade, seorang remaja yang terkadang ingin sekali cepat dewasa agar tak pernah di panggil ade lagi, namun sering pula berfikir bahwa ia tak ingin beranjak dewasa agar tetap di manja oleh sejumlah kaka-kaka nya. kaka-kaka nya? hhmm... yaa, bukan kaka kandung sih memang. namun begitu banyak teman yang selalu (kebanyakan sih, bukan selalu) lebih tua darinya dan menganggapnya adik. saya terkadang kesal dengan remaja ini, yang selalu membanggakan dirinya bahwa ia lah yang paling cantik. walau itu hanya bercanda tetap saja itu termaksut kepercaya dirian yang sangat tinggi ketika ia berkata demikian ke banyak orang. tapi saya tau, hal itu hanya semata mata menghibur dirinya sendiri. menghibur dirinya sendiri dengan memuji dan menertawakan diri sendiri di dalam kesendirian. kata siapa dia sendiri? dia selalu punya banyak teman untuk bermain, untuk tertawa, untuk mempelajari banyak hal, dan untuk sejumlah aktivitas lainnya. hhh... tapi real nya dia memang sendiri. tak punya sejumlah orang untuk berbagi ceritanya, tak punya sejumlah teman yang begitu istimewa di hatinya. eehh tidak ah, saya berfikir bahwa ia selalu menceritakan semuanya kepada teman temannya, dan semua teman temannya selalu istimewa di hatinya. dan real nya lagi tidak ada yang bisa memperkirakannya, sekalipun remaja itu sendiri bercermin dan masuk ke dalam hatinya serta bertanya-tanya tentang segala hal yang mengherankan itu. lalu bagaimana dengan saya? kenapa saya tau tentang remaja itu? yaa karena saya sudah hidup di dalam sosok remaja itu sekitar 14 tahun. yaa, seperti yang saya katakan tadi, saya ini remaja, dan seorang remaja yang saya bicarakan ini adalah saya. berarti saya menceritakan diri sendiri dong? hahaha. padahal saya menceritakan tentang diri saya sendiri, tapi saya sendiri tidak begitu paham tentang diri saya atau pun remaja itu. hhmm.. berapa kali yaa saya bertanya tanya dalam hati, tentang bagaimana sikap saya? bagaimana keseharian saya? apa yang saya ingin? apa yang ingin saya ungkapkan? semua tak pernah bisa saya jawab sendiri. remaja ini memang merepotkan. membutuhkan orang lain untuk mengajari dirinya pelajaran tentang siapa dirinya itu sendiri. pelajaran apa itu? saya tidak pernah dengar. yaa namanya juga orang ga tau apa apa, jadi asal bicara, hahaha dasar orang indonesia