Sabtu, 03 April 2010

ujian nasional

saat menunggu waktu selesai, demi mengumpulkan selembar kertas penentu, kuayunkan pinsil di atas kertas buram, menorehkan perasaan yang ada, perasaan cemas hari hari lalu, yang kini menjadi rasa bosan yang tak berwujud, aku menulis kalimat demi kalimat, bersamaan detik yang terdengar, hingga terlihat kumpulan huruf, yang mewakili perasaan ku

begitu banyak orang tahu
hingga tak asing tuk di dengar
begitu rahasia dan menentukan
hingga terkesan sombong dan menakutkan
hati yang berdebar membekukan saraf
saat menunggu kehadirannya
dan saat ia datang perlahan
tak sedikit pun ketakutan di benak mereka
tak ada pun rasa cemaws menyelimuti
ini bukan lah hal yang sulit
ini hanyalah hal yang sama
tak sama dengan apa yang diduga
payah, dan mengecewakan