Selasa, 29 Juni 2010

sang air

air mata yang terus memaksa keluar,
tak terbendung saat dirinya melintas di angan.
terlintas di angan dengan hangatnya,
dan memanggil dengan senyuman.
hanya tersenyum dan tersenyum,
tak bergerak,
tak berkata.
perlahan menjauh dan menghilang.
menjauh bersama air bening yang jatuh,
menghilang saat ku berlari dan mengejar.
menghilang, pergi dan lenyap dari pandangan.
meninggalkan ku sendiri,
bersama sang air yang terus menetes dan terjatuh.
kini aku tersesat di dalam angan angan dirinya.
yang datang dan pergi menghilang ketika kuhampiri
yang datang membawa sang air,
agar sang air menemaniku didalam kebingungan

Senin, 28 Juni 2010

belajar

"tugas kamu cuma belajar! ga usah urusin yang lain, yang penting belajar!"

belajar yaa? kalo di lihat dari perkembangan anak jaman sekarang sih yaa, anak mana sih yang suka kalo belajar terus terusan? faktanya, semakin banyak anak anak indonesia atau bahkan seluruh dunia yang membenci para orang tua nya karena terus menerus disuruh belajar. nilai jelek dikit, fasilitas di cabut, nilai udah bagus, masih tetep di anggap kurang. sadar ga sih hai kalian para orang tua? cara yang kalian anggap benar itu adalah hal yang salah besar. ga semua waktu yang seorang anak miliki harus di habiskan dengan belajar, mereka butuh waktu untuk refleksing. justru anak anak yang jarang di tuntut untuk belajar lah yang memiliki nilai tinggi dan sebaliknya, mereka yang begitu di tuntut lah yang mulai memberontak dan menjadi liar.
menurut pendapat saya sih, hidup memang harus di habiskan dengan belajar dan belajar. bukan semua nya belajar akademik yaa, penting sih memang, namun yang harus terus di pelajari ialah belajar sabar, belajar mengerti belajar menerima belajar menghibur, dan mungkin belajar gila. belajar sabar untuk menghadapi semua masalah, belajar sabar menunggu suatu hal, belajar sabar hidup di dunia, belajar mengerti situasi yang ada, belajar mengerti orang yang kita sayang, belajar mengerti keadaan, belajar mengerti hidup. belajar menerima diri sendiri, belajar menerima perintah atasan, belajar menghibur diri sendiri dalam kesepian, belajar menghibur kerabat dalam suasana duka, hingga belajar gila yang entah tak mungkin saya ungkapkan. liatkan? terlalu banyak hal yang harus di pelajari di dunia mulai dari belajar menerima, berlanjut terima kasih hingga belajar mengembalikan. belajar dari mulai tersenyum hingga menangis. hidup isinya emang cuma belajar. ga lebih, ga kurang. setelahnya baru praktek hehe :)

kehilangan

hhh.. sejujurnya, saya bingung harus berkata apa, apa yang harus saya ungkapkan, dan apa yang harus saya torehkan di tulisan ini. yang saya tahu saya hanya sedang merasa tersentak, tersentak karena kehilangan apa yang bukan milik saya (lagi). lagi ? kasihan juga yaa saya, terus kehilangan sesuatu yang padahal tak pernah saya miliki. bukan kehilangan sih memang. tapi karena keputus asa an saya yang mendramatisir yang membuat hal yang saya ingin benar benar hilang dari genggaman, hilang dari pandangan, dan hilang dari pikiran saya. yang nyata nya memang tak pernah saya genggam, tak pernah saya pandang,namun terus memenuhi syaraf pikir saya. hmm.. hahaha... hanya tertawa dan tersenyum yang bisa saya lakukan setiap mengingat semua hal tentang itu. sedih sih terkadang, namun saya sadar apa yang hilang dan pergi meninggalkan saya, suatu hari nanti akan kembali dan membawa senyum ceria raut wajah yang sejenak hilang tanpa jejak.
hmm... tapi yang saat ini baru saja meninggalkan saya, entah benar benar pergi atau hanya, hhh... sungguh jujur benar tidak bohong kenyataannya dan kata kata yang termaksut hiperbola lainnya. saya amat sangat bingung. karena apa yang saya ingin, telah datang perlahan demi perlahan san saya sambut hangat rentangan tangan yang siap memeluk dengan senyum indah seorang gadis yang tiba tiba saja semua berubah menjadi raut kekecewaan, saat hal itu datang dan pamit. pamit? yaaah, pamit. pergi hilang dan meninggalkan saya dalam kesendirian lagi.

Kamis, 24 Juni 2010

awan hitam

25-06-2010 09:45 - 9:50

pagi ini cerah, matahari begitu mencolok diantara para awan putih yang terus tertiup angin. tanpa ada awan hitam yang muram. kemana awan hitam yang selalu hadir di pagi pagi kemarin? yang membuat jalan penuh air dan lumpur. oh yaa, awan hitamnya berada di dalam diri saya, menghalangi sinar mentari yang membahagiakan, serta mendatangkan begitu banyak pertanyaan pertanyaan besar. ada apa? saya terperangkap dalam awan hitam itu lagi. terperangkap dalam kegelapan tanpa arah serta tanpa pembimbing, yang bisa menuntun saya ke tempat penuh cahaya mentari yang menyilaukan. hhh... saya tidak tahu berada di mana, entah di dalam dunia gelap tanpa cahaya, atau dunia hangat penuh cahaya yang tertutup selimut sang awan hitam. mentari itu lama tak datang dan menghampiri saya, lama tak jumpa dan bercerita dengan saya. karena mentari itu telah pergi meninggal kan saya, meninggalkan saya di sudut gelap yang tak terjangkau oleh nya. dan entah kapan akan kembali. sore nanti, esok nanti, atau tak akan pernah kembali

Selasa, 22 Juni 2010

saya ini remaja

saya ini remaja, tapi saya masih bingung dengan sikap remaja ini sendiri. seorang remaja yang masih sering dipanggil ade, seorang remaja yang terkadang ingin sekali cepat dewasa agar tak pernah di panggil ade lagi, namun sering pula berfikir bahwa ia tak ingin beranjak dewasa agar tetap di manja oleh sejumlah kaka-kaka nya. kaka-kaka nya? hhmm... yaa, bukan kaka kandung sih memang. namun begitu banyak teman yang selalu (kebanyakan sih, bukan selalu) lebih tua darinya dan menganggapnya adik. saya terkadang kesal dengan remaja ini, yang selalu membanggakan dirinya bahwa ia lah yang paling cantik. walau itu hanya bercanda tetap saja itu termaksut kepercaya dirian yang sangat tinggi ketika ia berkata demikian ke banyak orang. tapi saya tau, hal itu hanya semata mata menghibur dirinya sendiri. menghibur dirinya sendiri dengan memuji dan menertawakan diri sendiri di dalam kesendirian. kata siapa dia sendiri? dia selalu punya banyak teman untuk bermain, untuk tertawa, untuk mempelajari banyak hal, dan untuk sejumlah aktivitas lainnya. hhh... tapi real nya dia memang sendiri. tak punya sejumlah orang untuk berbagi ceritanya, tak punya sejumlah teman yang begitu istimewa di hatinya. eehh tidak ah, saya berfikir bahwa ia selalu menceritakan semuanya kepada teman temannya, dan semua teman temannya selalu istimewa di hatinya. dan real nya lagi tidak ada yang bisa memperkirakannya, sekalipun remaja itu sendiri bercermin dan masuk ke dalam hatinya serta bertanya-tanya tentang segala hal yang mengherankan itu. lalu bagaimana dengan saya? kenapa saya tau tentang remaja itu? yaa karena saya sudah hidup di dalam sosok remaja itu sekitar 14 tahun. yaa, seperti yang saya katakan tadi, saya ini remaja, dan seorang remaja yang saya bicarakan ini adalah saya. berarti saya menceritakan diri sendiri dong? hahaha. padahal saya menceritakan tentang diri saya sendiri, tapi saya sendiri tidak begitu paham tentang diri saya atau pun remaja itu. hhmm.. berapa kali yaa saya bertanya tanya dalam hati, tentang bagaimana sikap saya? bagaimana keseharian saya? apa yang saya ingin? apa yang ingin saya ungkapkan? semua tak pernah bisa saya jawab sendiri. remaja ini memang merepotkan. membutuhkan orang lain untuk mengajari dirinya pelajaran tentang siapa dirinya itu sendiri. pelajaran apa itu? saya tidak pernah dengar. yaa namanya juga orang ga tau apa apa, jadi asal bicara, hahaha dasar orang indonesia

Minggu, 20 Juni 2010

kepalsuan

hallo saya mau cerita, ceritanya saya suka dengan seseorang dan saya ingin menjadi miliknya. hanya sekedar jadi miliknya tak lebih dan tak kurang, hanya ingin selalu bersama nya dan selalu disisi nya. dan saya pun hanya ingin ia tau dan ia mengerti bahwa saya terbelenggu di dalam bayang bayangnya. saya tahu bahwa ia pun mengetahui tentang perasaan suka saya terhadap nya, namun harus saya pertegas, saya hanya suka dan belum menyayangi nya (belum, bukan berarti tidak akan). saya sendiri pun takut bila suatu hari nanti saya akan menyayangi dirinya, menyayangi suatu tubuh yang ia miliki, dan terperangkap dalam kondisi tak ingin lepas dari nya. saya tak pernah berharap ia memiliki perasaan yang sama, hanya saya yang merasakan, dan saya tak perduli dengan respon dirinya terhadap perasaan ini. sedangkan saat ini saya mengetahui bahwa dalam waktu kurang dari 10 hari sejak saya menulis tulisan ini, ia akan pergi belajar dalam waktu yang tak singkat di tempat yang sedikit jauh dari saya. bukan pergi ke suatu tempat yang jauh sih memang, namun tempat itu akan memisahkan diri saya dengan dirinya. sesungguh nya saat ini dan saat saat sebelum ia tahu perasaan saya pun saya amat sangat jarang melihat dirinya, tapi tetap saja saya sedikit (atau mungkin banyak) tersentak ketika mengetahui info itu. hhh... apa dengan hal itu saya sudah mulai menyayangi nya? saya berharap tidak, karena hal itu akan melukai hati saya yang baru saja sembuh dari luka lama nya. tolong bantu saya untuk tidak pernah menyayangi dirinya, untuk tidak pernah mengharapkan dirinya, karena saya tahu itu hanyalah suatu hal sia sia yang akan menyakiti hati saya. saya hanya sedikit berharap, seseorang membuka mata saya, untuk melihat kenyataan bahwa semua yang saya anggap asli adalah sebuah kepalsuan